Sesumbar artinya bicara kasar, sombong, menantang. Orang-orang bisa sesumbar karena terlalu percaya diri, ketakutan, bahkan karena tidak percaya akan sesuatu. Terlebih lagi di masa kini, ketika banyak orang yang melupakan ajaran nenek moyang. Mereka tidak mau mengikuti ajaran-ajaran yang disampaikan oleh para sesepuh. Dampak perbuatan ini seringkali terjadi di tempat-tempat wisata, tempat suci, dan tempat-tempat peninggalan nenek moyang. Tidak hanya itu, di lingkungan tempat tinggal sehari-hari pun, ada saja yang sesumbar. Si pelaku asal bicara hanya agar terlihat unggul. Beruntunglah bila apa yang dikatakannya itu benar. Apabila sedang sendirian atau bersama teman, alangkah baiknya tetap menjaga kata-kata yang keluat dari mulut. Karena siapa saja bisa mendengar, tidak hanya manusia, hantu pun bisa tersinggung apabila mendengar perkataan yang melampaui batas. Tidak heran apabila ada beberapa orang yang tiba-tiba kerasukan. Dampak lain yang dirasakan pelaku apabila sesumbar ialah meng
Beras Kuning menempati tempat istimewa dalam kebudayaan penduduk Nusantara. Hampir semua suku di Nusantara mempunyai budaya yang menggunakan beras kuning. Suku Dayak Ma’anyan merupakan salah satu suku yang menggunakan beras kuning untuk sarana upacara. Melalui beras kuning, mereka bisa memanggil roh nenek moyang untuk membantu menambah kekuatan ketika sedang bertarung untuk mempertahankan diri. Tidak sembarang orang bisa menebar beras kuning untuk mendatangkan kekuatan. Hal itu dilakukan oleh balian atau kepala suku. Karena di dalam beras kuning sudah dibacakan mantra, bersemayam roh-roh halus seperti roh Putri Selong dan Raja Angkring. Tidak heran jika terjadi pertarungan, seringkali terjadi hal-hal seperti mandau terbang menebas leher lawan. Tidak hanya itu, kekuatan orang-orang Ma’anyan yang sedang bertarung pun berlipat ganda sehingga menambah semangat dan keberanian untuk menghadapi musuh-musuhnya. Suku Melayu pun menggunakan beras kuning dalam upacara tepung tawar. Upacara ini