Hallo penggemar Supranatural 101 dimanapun kalian berada. Sekarang kita akan membahas tentang pasar yang kehilangan suara, seperti apa sih pasar kehilangan suara??
Jangka Jayabaya banyak mengeluarkan sindiran untuk kehidupan di masa depan. Prabu Jayabaya sudah meramalkan pasar yang biasanya ramai di pagi hari, suaranya sudah tidak terdengar lagi. Dahulu kala pasar selalu ramai karena banyak kegiatan jual beli. Para pedagang sudah membuka tokonya sebelum matahari terbit. Selain itu, ada pula pedagang di daerah pertokoan yang melayani pengiriman barang apabila ada pembeli yang ingin barang belanjaannya diantar ke rumah. Masa-masa itu kini perlahan mulai berganti. Keberadaan pasar swalayan yang lebih tenang membuat para pembeli betah berlama-lama. Mereka bebas mengambil apa saja, asalkan membayar semua barang belanjaannya. Pasar swalayan memang tidak memiliki suara selain suara lagu, karyawan, dan pembeli. Lalu, pembeli tidak harus pergi ke toko untuk membeli barang tertentu. Sejak banyaknya telepon rumah dipakai, hampir setiap bangunan memiliki satu nomor telepon. Hal ini memudahkan para pembeli untuk berbelanja. Para pembeli cukup menghubungi toko dan membacakan catatan belanja, kemudian barang segera dikirim ke rumah.
Layanan tv belanja yang sudah ada sejak tahun 1998. Acara tv belanja itu menawarkan beraneka ragam perabot rumah tangga melalui layar kaca. Calon pembeli cukup menghubungi toko melalui telepon, mengatakan barang yang hendak dipesan, dan menanyakan cara pembayarannya, apakah menggunakan transfer rekening, kartu kredit, atau bayar di tempat. Apabila sudah sepakat, karyawan toko akan memastikan alamat rumah pembali dan memastikan cara pembayaran. Ketika calon pembeli jadi memesan barang, maka barang itu akan segera dikirim ke rumah. Semakin lama pasar semakin kehilangan suara. Sejak munculnya banyak minimarket di tahun 2002. Banyak orang lebih memiliih berbelanja di minimarket dibandingkan di warung dan pasar. Para pembeli hanya mengambil barang, membayar, kemudian pulang. Tanpa ada banyak percakapan dengan pedagang dan para tetangga yang sedang berbelanja. Seiring banyaknya penggunaan internet dan telepon genggam, berbelanja cukup di depan layar. Tinggal memilih barang-barang yang disediakan, pembayaran pun menggunakan perantara bank, dan pengiriman barang melalui kantor pos.
Jual beli online mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 2000, ketika orang-orang mulai menggunakan forum internet dan iklan baris untuk menawarkan barang dagangan. Ada pula yang sudah melakukan pembelian barang dari luar negeri. Kemudian, berbelanja cukup dalam genggaman tangan saja. Dimulai dari orang yang sudah memiliki ponsel pintas sekitar tahun 2009. Adanya pasar di dunia maya mulai membuat orang mencoba berdagang dengan menggunakan internet. Tahun demi tahun pun berganti, membeli apa saja dapat dilakukan hanya dengan genggaman tangan. Bahkan sekedar membeli makan malam saja, sekarang sudah banyak yang hanya menggunakan genggaman tangan. Rumah makan yang dahulu hanya memberi layanan pesan antar melalui telepon rumah saja sekarang sudah memberikan layanan pesan antar melalui layar telepon genggam.
Keadaan ini sudah diramalkan dalam Jangka Jayabaya sejak ratusan tahun silam, pasar kehilangan suaranya. Pasar yang sangat ramai dengan suara orang yang sedang melakukan tawar menawar. Pasar itu kini sudah tidak seramai dahulu. Kini sebagian orang lebih suka berbelanja hanya dengan genggaman tangan. Cukup menuliskan catatan belanja di layar. Sebagian besar dari mereka berbelanja tanpa adanya tawar menawar. Kelak di masa depan, ada kemungkinan pasar terasa sepi seperti kuburan. Di sana hanya ada orang-orang yang sedang menjaga toko. Para pembeli berbelanja tanpa tatap muka dengan penjual, hanya menatap layar kaca dan dilayani oleh kecerdasan buatan. Para pedagang hanya cukup menunggu kiriman uang dan mengantar barang ke tempat orang yang menyediakan jasa pengiriman barang.
Comments
Post a Comment