Sandikala adalah masa peralihan dari petang menuju malam. Masa ini ditandai dengan perubahan warna langit. Warna kuning, jingga, merah, dan hitam berurutan menghiasi kaki langit. Tampak indah namun sedikit menyeramkan. Udara berubah menjadi dingin dan lembab. Sementara itu udara di dalam rumah terasa hangat dan kering.
Berbagai kebudayaan di Nusantara percaya, ketika datangnya Sandikala, segala kegiatan harus dihentikan. Penduduk dianjurkan untuk berada di dalam rumah. Ada pula yang dianjurkan untuk melakukan sembahyang. Ketika itu pula, makhluk halus memulai kegiatannya, maka anak-anak harus segera pulang agar tidak diculik oleh hantu.
Datangnya Sandikala dipercaya sebagai masa peralihan munculnya kekuatan baik dan kekuatan jahat. Siang yang diterangi oleh cahaya matahari diartikan sebagai kekuatan baik, sedangkan malam diartikan sebagai kegelapan dimana kekuatan jahat menguasai kegelapan. Ketika senja menuju malam warna langit mulai berubah menjadi merah, dimana warna cahaya ini memiliki gelombang yang sama dengan makhluk halus. Ketika itu, makhluk halus memiliki tenaga yang lebih kuat. Saat seperti ini juga dipercaya ada gerbang menuju dunia lain yang sedang terbuka secara alami.
Pantang untuk tidur ketika datangnya Sandikala. Terbukanya gerbang antara dunia manusia dengan dunia gaib menjadi alasan untuk tidak melanggar larangan itu. Ketika itu para hantu mulai bergentayangan melakukan kegiatan masing-masing. Tidak sedikit diantara mereka yang terdampar di dunia manusia. Mereka yang tersesat akan mencari tempat tinggal. Sebagian dari mereka takut menjadi korban kejahatan hantu-hantu lain, sehingga hantu yang merasa lemah akan terus mencari tempat persembunyian dengan cara apapun.
Para hantu berlindung di tempat sepi, di rumah kosong, dan di sekitar manusia. Mereka melakukan ini untuk menghindari penindasan hantu yang lebih kuat. Karena masih banyak makhluk halus yang menganut hukum rimba. Hanya yang kuat yang berhak untuk hidup. Kadang-kadang ada yang merasuki tubuh binatang untuk melawan atau sekedar mencari perlindungan.
Selain itu, apabila tidur ketika Sandikala, orang akan bangun pada tengah malam. Dan tidak akan bisa melanjutkan tidur sampai pagi hari. Tengah malam adalah masa dimana kegelapan meliputi langit. Tengah malam merupakan puncak kesunyian. Dan para makhluk halus di dunia manusia seringkali bergentayangan di tempat sunyi. Ketika sulit tidur di tengah malam, ada baiknya untuk menenangkan diri, bahkan para pemuka agama menyarankan untuk sembahyang.
Namun, Sandikala akan menjadi berbeda apabila dilihat dengan mata hati untuk lebih mengenal Sang Pencipta. Menatap Sandikala sambal bersembahyang, memohon sesuatu kepada Sang Maha Pengasih. Pada saat bersamaan, berharap permintaan dikabulkan.
Comments
Post a Comment