Tuyul hanya yang menjalankan garis takdirnya. Mereka hidup di tempat –tempat angker, mereka paling menyukai tinggal jauh dari tempat sembahyang. Di sisa-sisa puing bangunan tua. Tuyul adalah makhluk halus berbentuk seperti anak kecil, mereka hanya inign bermain-main dan ingin mecoba segala hal seperti anak kecil pada umumnya. Tuyul memiliki kecerdasan rendah jika dibandingkan hantu-hantu lainnya. Sepanjang hidupnya hanya dihabiskan untuk bermain, mencari makan, kawin, dan berkembang biak, tua, lalu mati.
Karena kecerdasan rendah, manusia seringkali mempekerjakan Tuyul untuk mencuri uang. Mereka mencuri karena perintah manusia. Tanpa ada perintah, tekanan, dan ancaman, tuyul tidak akan pernah mencuri uang milik manusia.
Segelintir orang memperjual-belikan tuyul dengan harga yang berbeda-beda. Harga yang ditawarkan bermacam-macam,bergantung pada jenis, pengalaman,dan perilaku tuyul. Penjual tuyul tidak jauh berbeda dengan pedagang budak. Mereka sama-sama menjual orang untuk melakukan kerja paksa. Orang bisa mengambil tuyul dari sarangnya untuk diperjual-belikan.
Pemilik tuyul harus mau menyediakan sebuah ruangan yang ada mainan anak-anak. Tuyul sangat senang diajak jalan-jalan dan bermain-main. Maka pemiliknya diharapkan untuk sering membawa tuyul pergi beerjalan-jalan. Setiap hari tuyul peliharaan harus diberi makan bubur, sesajen, dan kemenyan.
Adapun tuyul berperilaku seperti anak-anak, dia harus mencari induk semang yang memperlakukan dirinya seperti anak sendiri. Bahkan harus rela mencintai tuyul melebihi anak kandungnya sendiri. Oleh karena itu, tuyul harus diberi air susu dan kebutuhan-kebutuhan hidup lain.
Tuyul yang dipekerjakan sebagai budak terikat dengan suatu segel gaib. Segel berupa tali kecil halus berwarna merah darah. Tali-tali yang terikat di lehernya itu berasal dari mantra-mantra dukun jawa. Segel berupa tali itu bekerja seperti tali kekang untuk mengendalikan tuyul. Apabila tuyul melalaikan tugasnya, tali itu menyakiti tuyul dengan cara mencekik leher.
Perbudakan terhadap tuyul adalah hasil dari hasrat orang-orang yang menginginkan kekayaan, namun tidak mau berusaha. Tuyul menjadi korban, mengalami penderitaan selama menjadi budak yang disuruh untuk mencuri. Para tuyul yang dijadikan budak, bisa diperjual-belikan kapan saja, berpindah dari satu majikan ke majikan lain. Mungkin saja nanti mereka akan dibuang, ditelantarkan, dibebaskan, atau dibiarkan mati, jika majikannya menganggap budaknya sudah tidak berguna lagi.
Comments
Post a Comment