Perkataan uang siluman sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari. Sebutan ini ditujukan untuk uang yang tidak jelas asal mulanya. Uang yang bisa datang dan pergi begitu saja. Uang yang datang atau pergi dari sumber dan tujuan yang tidak jelas. Keberadaannya tidak tercatat dengan jelas, catatan tentang keberadaan uang siluman itu selalu disembunyikan.
Demikianlah uang siluman dari sudut pandang manusia. Kiasan ini seringkali menjadi bahan gurauan. Sedangkan dalam arti sebenarnya, uang siluman sama saja dengan uang manusia. Uang yang terbuat dari logam, yang sudah jelas berapa nilai yang tampak dari logam itu. Emas dan perak merupakan uang sejati yang sudah dipakai secara turun temurun dari nenek moyang. Begitu pula dengan tembaga dan logam-logam lain yang setara, berlaku untuk membeli barang-barang murah.
Masa itu sudah berlalu di dunia manusia. Sejak daun-daun berguguran, hampir semua manusia membayar barang belanjaan menggunakan daun. Pohon-pohon menggugurkan daun-daun, kemudian manusia memperebutkan daun-daun yang bergururan meski harus mempertaruhkan nyawa. Logam-logam yang sesungguhnya lebih berharga hanya dianggap sebagai uang kecil. Orang-orang lebih suka memenuhi pundi-pundi uang mereka dengan lembaran daun-daun kering.
Sebaliknya di dunia siluman, logam mulia dan batu mulia tetap menjadi mata uang. Tidak ada batas masa berlaku dan batas kerajaan tidak membatasi penggunaannya. Tidak seperti daun-daun bergambar itu. Masa berlakunya terbatas, nilainya semakin habis dimakan usia, dan penggunaannya pun terbatas.
Sepandai-pandainya siluman, belum tentu bisa menyamai kepandaian manusia. Begitu pula kepandaian mereka dalam tipu daya. Siluman tidak mengenal uang kertas dan uang hampa. Orang-orang tamak mencetak uang kertas semau mereka dan memaksakan penggunaannya di berbagai negara. Kemudian orang-orang tamak lain menciptakan uang hampa yang hanya berupa deretan angka di layar kaca. Mereka bisa saja menuliskan jumlahnya sekehendak hati, lalu membeli apa saja yang diinginkan.
Pada suatu ketika, akan ada masa dimana manusia kembali menggunakan logam sebagai alat pembayaran. Uang manusia akan kembali sama dengan uang siluman dalam arti sebenarnya.
Comments
Post a Comment